Permintaan Bambu di Lamsel, Meningkat

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Permintaan bambu untuk keperluan tiang bendera, umbul-umbul, serta pembuatan gapura dan lainnya, di Desa Pasuruan, Penengahan, Lampung Selatan, saat ini mulai meningkat, seiring mendekatnya perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Iman, pemilik kebun bambu di Desa Pasuruan, mengatakan, permintaan bambu tersebut sudah melonjak sejak awal Juli, lalu. Permintaan bambu datang dari sejumlah pengepul yang akan mengirimkan bambu ke wilayah Jakarta dan Banten serta Lampung.

“Jenis bambu yang paling diminati, meliputi bambu tali dan bambu hitam berbagai ukuran. Bambu berukuran kecil paling dicari sebagai bahan tiang umbul-umbul dan bendera,” kata Iman, Senin (29/7/2019).

Menurutnya, bambu yang dipesan dengan ukuran 4 hingga 6 meter. Sejak awal Juli, ia pun mengaku sudah menjual ratusan batang bambu tali dan bambu hitam. Selain untuk keperluan Agustusan, permintaan bambu juga digunakan untuk sejumlah keperluan lain. Antara lain, untuk untuk pembuatan meja, kursi dan anyaman. Selain itu, pagar dan rambatan tanaman atau ajir membutuhkan bambu hitam.

“Sekarang dominan permintaan dari pengepul, masyarakat untuk Agustusan untuk dipergunakan sebagai tiang bendera, umbul-umbul serta gapura di wilayah yang sudah sulit mendapatkan bambu,” terang Iman.

Meski permintaan meningkat, Iman menyebut harga bambu masih stabil tanpa ada kenaikan. Pada kondisi normal, harga sebatang bambu tali dijual seharga Rp3.000, bambu hitam Rp4.000. Pengepul bambu kerap meminta bambu dalam kondisi bersih. Bambu yang sudah dibersihkan selanjutnya dipotong dalam ukuran 4 hingga 7 meter. Pemesan juga ada yang memilih ukuran dua meter untuk pagar.

Lihat juga...