Penyewaan Ekskavator Jadi Peluang Usaha Baru di Lamsel
Editor: Koko Triarko
Sesuai dengan pengalaman, Herman menyebut biaya jasa penyewaan dari tahun ke tahun makin murah. Sebab, pada awal ia memiliki alat berat, biaya sewa yang dihitung dengan durasi waktu per jam mencapai Rp850.000. Selanjutnya biaya sewa mulai turun hingga Rp750.000, Rp650.000, bahkan kini Rp550.000 per jam.
Penurunan jasa ekskavator diakuinya imbas dari sejumlah faktor yang didominasi persaingan ketat usaha sejenis.
“Makin tahun banyak usaha sejenis dengan adanya warga yang memiliki alat ekskavator, sehingga biaya sewa bersaing,” paparnya.
Meski membutuhkan biaya sewa tidak sedikit, penggunaan ekskavator dianggap lebih menguntungkan bagi investasi jangka panjang.
Penggunaan ekskavator, katanya, juga menjadi salah satu cara membantu masyarakat. Sebab, pada kondisi tertentu dalam pekerjaan pendalaman alur sungai, alat berat ekskavator bisa digunakan.
Memiliki ekskavator, selain dijadikan lahan bisnis, juga menjadi sebuah sarana kegiatan sosial. Sebab, pada saat keperluan pembuatan jalan dan sarana ibadah, penggunaan ekskavator memudahkan proses pengerjaan.
Namun makin banyaknya warga yang menyewa jasa ekskavator, juga membuat banyak orang meliriknya sebagai peluang usaha. “Sehingga ikut menurunkan biaya sewa per jam,” ungkap Herman.
Salah satu warga pengguna alat berat ekskavator, Marlan, mengungkapkan, ia menggunakan alat tersebut untuk pembuatan kolam ikan. Kontur tanah berbukit dengan batu-batu besar menjadi kendala baginya untuk membuat kolam.
Menggunakan jasa ekskavator, membuat ia bisa mempercepat proses penggalian. Selain membuat kolam, ia juga bisa memperlancar saluran irigasi, agar tidak banjir saat musim penghujan.