Penderita Thalasemia di Banyumas Tuangkan Angan dalam Novel
Editor: Koko Triarko
PURWOKERTO – Penyakit yang diderita sejak kecil, tak menyurutkan semangat Alya Sasi Akbar (17), remaja yang baru saja menyelesaikan pendidikan di SMK 1 Ajibarang, untuk berkarya. Di tengah kesibukannya sebagai pelajar serta deraan penyakit yang mengharuskannya melakukan transfusi darah setiap tiga minggu sekali, Alya berhasil menyelesaikan novel setebal 340 halaman.
Novel tersebut berisi tentang kisah gadis remaja dengan berbagai kesibukan dan rutinitasnya sebagai gadis normal. Alya yang mempunyai keterbatasan fisik dan tidak bisa melakukan aktivitas yang menyita tenaga, menuangkan impiannya untuk menjadi gadis yang normal dalam novel tersebut.
“Saya mulai menulis waktu kelas 2 SMK, saat itu saya melihat teman-teman banyak yang berprestasi di bidang olah raga, ada yang juara bola voli, ada yang jago main basket dan lain-lain. Saya sangat ingin seperti mereka, tetapi itu tidak mungkin, sehingga saya menuangkan angan-angan saya dalam buku novel ini,” kata Alya, sambil menunjukkan novel dengan judul ‘Back to Singapore’ hasil karyanya, Selasa (9/7/2019).

Gadis kelahiran 1 November 2001 ini, sekilas terlihat normal sebagaimana remaja pada umumnya. Namun, badannya yang cenderung kurus tersebut, ternyata harus menjalani transfusi darah tiap tiga minggu sekali, dan setiap hari, ia harus mengkonsumsi obat 6 jenis untuk menunjang fisiknya.
Setiap kali masuk waktu harus cuci darah, fisik Alya langsung drop. Ia mudah lelah dan mukanya pucat. Penyakit Thalasemia bukan penyakit menular, namun penderitanya harus menjalani transfusi darah seumur hidup, dan tidak boleh melakukan aktivitas fisik yang berat.