Nanang Wahyudin, Mengadvokasi Pasien Sejak Era Presiden Soeharto

Editor: Mahadeva

Nanang Wahyudin, Pendiri Yayasan Kusuma Bangsa - Foto M Amin

Sebelum memiliki Yayasan, Nanang hanya mengadvokasi warga dalam hal pelayanan kesehatan, seperti mekanisme mendapatkan jaminan kesehatan, atau membantu mereka yang tidak bisa berobat karena tidak memiliki biaya untuk ke Rumah Sakit.

Nanang menyebut, kecintaan sosok Presiden Soeharto kepada rakyat begitu besar. Ia menjadi saksi, sebagai rakyat yang telah membuktikan sendiri begitu besar kecintaan sosok Soehato kepada rakyatnya.

Ketika Pak Harto masih hidup, Nanang mengaku pernah ke Cendana dan bertemua sosok Pak Sukiman, sosok adik kelas yang merupakan sahabat dari pak Harto. “Saat itu Pak Harto masih sehat, beliau bertanya kepada Sukiman, terkait harga beras sekarang. Lalu dijawab Pak Sukiman saat itu masih tahun 2008, dijawab perliter Rp5800. Apa jawab Pak Harto, Lho Rakyat Ku Makan Apa,” ujarnya Nanang menirukan obrolan waktu itu.

Nanang Wahyudin, saat memfasilitasi Sunattan Massal secara gratis bersama Rumah Perjuangan Rakyat Bekasi Raya di Kota Bekasi, Minggu (7/7/2019) – Foto M Amin

Jawaban tersebut dinilai Nanang, menjadi salah satu bukti akan kecintaan Pak Harto kepada rakyat Indonesia. Di tengah kondisi kesehatan yang kurang membaik, beliau masih memikirkan rakyatnya yang hendak makan apa. “Beliau bukan bertanya soal harga televisi, handphone, atau real estate. Tapi harga beras,” ujar Nanang yang mengaku kagum atas sosok Soeharto.

Saat ini, Nanang bersama teman-temannya sedang mempersiapkan petisi gerakan Rindu Sosok Soeharto. Sebagai rakyat, diakuinya sosok almarhum Soeharto adalah pimpinan, yang benar-benar memperhatikan rakyat. Presiden ini cinta rakyatnya.

Lihat juga...