Kemarau Melanda, Petani Palas Peroleh Berkah Panen Jeruk

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Puluhan petani jeruk siam di desa Tanjungsari, Kecamatan Palas, Lampung Selatan (Lamsel) memasuki masa panen jeruk.

Kadeni, salah satu petani jeruk menyebut jenis buah yang ditanam merupakan jeruk siam Banyuwangi. Buah segar hasil budidaya petani di wilayah tersebut memanfaatkan lahan di dekat sungai untuk memudahkan penyiraman.

Musim kemarau diakui Kadeni justru membuat hasil panen jeruk yang diperoleh lebih manis. Tanaman jeruk yang sudah berusia lebih dari tujuh tahun diakuinya ditanam dengan pengairan sistem sumur bor.

Sumur jenis submersible dengan kedalaman 60 hingga 80 meter menjadi solusi bagi petani tetap menjaga produksi buah jeruk tetap maksimal.

Penyiraman dengan sistem pipanisasi dilakukan oleh Kadeni untuk mempertahankan produktivitas buah. Kondisi tersebut diakuinya hanya terjadi saat kemarau karena musim hujan ia mengandalkan curah hujan.

Meski sebagian lahan pertanian di wilayah tersebut sedang tidak digarap namun ia menyebut masih bisa mendapatkan hasil dari menanam jeruk.

“Sistem tumpangsari berbagai jenis tanaman selain jeruk menjadi solusi petani untuk memperoleh hasil maksimal diantaranya menanam pepaya Calina dan kelapa,” terang Kadeni saat ditemui Cendana News, Senin (8/7/2019).

Kadeni yang menanam kurang lebih 700 batang tanaman jeruk menjadi satu dari sekitar 25 petani penanam jeruk tersebar di dusun Kaliliak, dusun Kuningan, dusun Solo dan dusun lain desa Tanjungsari.

Tanaman jeruk yang sudah mulai berbuah sejak bulan Mei dan mulai memasuki proses pematangan bulan Juli disebutnya kerap diambil oleh pedagang pengecer.

Jeruk dengan usia tanam hampir mencapai tujuh tahun diakui Kadeni per pohon awalnya hanya menghasilkan buah sebanyak 10 kilogram kini berbuah sekitar 50 kilogram.

Lihat juga...