Kekeringan, Puluhan Hektar Padi di Cibarusah Gagal Panen

Editor: Mahadeva

BEKASI – Kekeringan yang melanda wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, berdampak gagal panen puluhan hektare lahan padi. Gagal panen terjadi di desa yang ada di Kecamatan Cibarusah.

Kekeringan telah melanda kawasan tersebut sejak dua bulan terakhir. Kekeringan tersebut menjadikan padi di wilayah Cibarusah layu, karena kekurangan air.  Kali Cipamingkis atau kali sekunder yang dibuat untuk dialirkan ke sawah petani setempat airnya sudah tidak mengalir dua bulan terakhir.

Kohar, Petani di Desa Ridogalih – Foto M Amin

“Kekeringan sudah dua bulan, dampaknya padi layu tidak berisi. Dulu sebelum kekeringan padi disini diserang wereng hingga panen tidak maksimal,” ungkap Kohar, petani di Desa Sirnajati, Kecamatan Cibarusah, kepada Cendana News, Senin (1/7/2019).

Kohar, yang memiliki sawah 10 kotak dan sudah lebih dulu panen meskipun belum maksimal menyebut, jika kekeringan dibiarkan sampai delapan hari lagi, maka petani akan lebih susah untuk mengarit tanamannya.

Menurutnya, sawah di tiga desa wilayah Kecamatan Cibarusah, mengandalkan air dari Sungai Cipamangkis. Sementara saat ini sungai tersebut dalam kondisi kekeringan. Untuk sumur bor, tidak ada di sekitar area sawah. Kondisi kekeringan di wilayah tersebut setiap tahun pasti terjadi. Tapi, belum ada upaya dari Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk menanggulangi persoalan tersebut.

“Setiap tahun memang terjadi kekeringan, Pemerintah hanya janji mau memasukkan pipa air bersih dari PDAM. Sampai sekarang belum terealisasi,” paparnya.

Sekretaris Desa Sirnajati, menyebut, lahan sawah di wilayahnya masih tersisa sekira 40 hektare. Di wilayahnya areal persawahan sudah banyak yang beralih fungsi untuk membangun perumahan atau dan fungsi lainnya. “Dapat dikatakan sekarang 30 persen sawah di Desa Sirnajati gagal panen. Hal tersebut karena terjadi kekeringan tanahnya, dampak dari kekeringan,” tukasnya.

Lihat juga...