Jalan Akses Desa di Sikka Masih Sangat Memprihatinkan
Editor: Mahadeva
“Tentu kita berharap agar Pemerintah Kabupaten Sikka bisa membantu dana untuk pembangunan jalan. Bisa juga pemerintah pusat menganggarkan dana desa lebih besar, agar bisa untuk pembangunan jalan,” tandasnya.

Kepala Desa Tuwa, Kecamatan Tanawawo, Yohanes F. Wula mengamini apa yang disampaikan warganya tersebut. Menurutnya, kendala utama masyarakat desa hingga saat ini adalah akses jalan yang masih sangat jauh dari layak. “Untuk ke desa kami saja, dari pertigaan jalan aspal bisa mencapai lima kilometer. Beberapa titik kondisinya rawan. Kami pergunakan dana desa untuk melakukan rabat atau disemen agar bisa dilewati sepeda motor,” ujarnya.
Yan menyebut, semenisasi jalan menuju desanya harus dilakukan bertahap. Kegiatannya dilakukan setiap tahun dengan mempergunakan dana desa. Dana yang dipergunakan setiap tahunnya juga terbatas hanya 70 persen. Sedangkan sisanya untuk pemberdayaan masyarakat.
Untuk ke Desa Tuwa masyarakat bisa menggunakan jasa ojek sepeda motor. Biaya ojek dari pertigaan desa Rp25 ribu dan dari jalan negara bisa mencapai Rp50 ribu. Biaya tersebut sangat memberatkan masyarakat yang mayoritas adalah petani. “Rata-rata masyarakat desa hidup dari pertanian dengan tanaman umur panjang seperti kemiri, kakao dan kopi. Ada juga vanili dan juga cengkeh, sementara untuk konsumsi hanya padi ladang dan jagung saja,” terangnya.
Yan berharap ada perhatian pemerintah baik kabupaten, provinsi dan pusat, untuk membantu dengan dana lebih banyak ke desa agar bisa membangun jalan.