Empat Helikopter Padamkan Karhutla di Langgam Riau
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas kebakaran di Riau sejak Januari hingga Juli mencapai 27.683,47 hektare (ha). Jumlah tersebut setengah dari total luas Karhutla di Indonesia yang mencapai 42.740,42 ha. Riau sudah dalam status siaga darurat karhutla sejak 19 Februari hingga 31 Oktober 2019. Aktivis lingkungan dari Scale Up, Rawa El Amady, meminta Gubernur Riau Syamsuar, serius menangani kondisi karhutla yang terus meluas.
Juli hingga Oktober, diprakiran adalah puncak musim kemarau. Sehingga, Gubernur Riau diminta tegas kepada perusahaan pemegang konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) dan perkebunan sawit yang dilahannya muncul titik api. “Syamsuar jangan hanya memberikan tindakan tegas kepada ASN yang ngopi saat jam kerja, atau tegas penarikan mobil dinas pejabatnya saja. Gubernur harus tegas juga lahan perusahaan yang muncul titik api izinya ditinjau ulang,” katanya.
Gubernur Riau harus membuktikan komitmennya kepada publik, terkait penanganan Karhutla. Gubernur kini menjadi Komandan Satgas Karhutla Riau. Ia menilai kebakaran lahan yang terjadi saat ini terkesan ditutup-tutupi pihak tertentu di Pemprov Riau. Indikasinya, data luasan kebakaran sesama intansi pemerintah berbeda jauh. Data luas kebakaran yang dirilis Pemprov Riau hanya sekitar 3.000 ha, padahal KLHK yang menghitung dengan data satelit menyatakan luas karhutla sudah lebih dari 27.000 ha. “Kita melihat semacam ada yang saling menutup kasus Karhutla ini,” pungkasnya. (Ant)