BMKG Terus Petakan Potensi Tsunami di Indonesia
Editor: Koko Triarko
“Infrastruktur InaTEWS yang bekerja memberi informasi harus direspons dengan cepat,” kata Muhamad Sadly.
Masyarakat dan pemerintah daerah, juga harus tahu apa yang dilakukan ketika menerima peringatan dari BMKG. Pemerintah daerah bertugas memberikan arahan resmi tepat pada waktunya untuk evakuasi.
Selain itu, masyarakat harus bisa mengambil tindakan yang tepat ketika merasakan gempa bumi, mendapatkan peringatan tsunami dan arahan evakuasi.
Sejumlah infrastruktur InaTEWS, sebut Muhamad Sadly, juga didukung oleh unsur Badan Pengkajian dan Penerapan Tekhnologi (BPPT). Salah satunya dengan pemasangan sejumlah buoy yang dikenal dengan buoy merah putih.
Sejumlah alat dipasang di sekitar pulau Anak Gunung Krakatau. Sejumlah alat milik BMKG juga dipasang berupa sirine tsunami di Kota Agung Tanggamus, Kalianda, Lampung dan Pasuruan, Labuhan, Punimbang, Banten.
Keberadaan peralatan pengukur tinggi air laut, buoy, di perairan pendukung InaTEWS, diharapkan bisa dijaga oleh masyarakat. Sebab infrastruktur yang terjaga dari kerusakan atau pencurian akan memudahkan BMKG melakukan peringatan dini, jika terjadi gempa bumi disertai tsunami.
Kesadaran masyarakat menjaga infrastruktur InaTEWS sekaligus bentuk penyadartahuan masyarakat akan wilayah multibencana.