BPBD Bali Ingatkan Kontruksi Bangunan Wisata Harus Tahan Gempa
Editor: Koko Triarko
DENPASAR – Gempa bumi yang melanda Pulau Bali dengan kekuatan 6 magnitudo, pada Selasa, (16/7/2019) pagi, juga membuat salah satu tebing di Bali, runtuh. Tebing setinggi 100 meter tersebut tepat berada di kawasan obyek wisata Pantai Melasti, Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali.
Pantauan di lokasi, terlihat reruntuhan tebing longsor berupa bongkahan batu-batu kapur berukuran sangat besar. Beruntung, insiden tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa, karena saat kejadian di Pantai tidak ada aktivitas wisatawan.
Irwan, salah seorang wisatawan lokal menyebut, ia tidak bisa masuk ke areal Pantai karena masih ditutup akibat longsor. Ia sendiri tidak begitu tahu soal longsornya tebing tersebut. “Saya tahunya malah sekarang ini,” kata Irwan.
Ia pun berharap, kondisinya kembali seperti biasa agar bisa disinggahi oleh wisatawan lainnya.

Runtuhnya tebing di objek wisata di Badung tersebut, mendapat perhatian khusus dari Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin. Menurutnya, pihak pengelola objek wisata harus belajar dari insiden tersebut.
Ia menyarankan, ketika ingin membangun destinasi wisata harus memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan konstruksi bangunan. Artinya, bangunan atau gedung yang akan dibangun telah memenuhi syarat-syarat konstruksi yang tahan gempa.
“Jika tidak, bukan tidak mungkin kejadian serupa bisa saja terjadi dan bisa mengakibatkan korban jiwa,” kata Made Rentin, saat ditemui Rabu, (17/7/2019).