Bakteri Simbion Mampu Perbaiki Kerusakan Terumbu Karang

Editor: Koko Triarko

MALANG – Meningkatnya kandungan hidrogen sulfida pada air laut, menyebabkan kerusakan lingkungan dan matinya terumbu karang. Hal tersebut juga berdampak pada sektor wisata, karena selama ini lautan Indonesia dikenal dengan pemandangan bawah lautnya yang indah.

Universitas Ma Chung melalui Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi Ma Chung Research Center for Photosynthetic Pigments (PUI-PT MRCPP), bekerja sama dengan Universitas Diponegoro belum lama ini telah menemukan sebuah bakteri simbion yang mampu memperbaiki terumbu karang.

Bakteri tersebut diketahui mampu memproduksi pigmen karotenoid jenis baru, yaitu karotenoid zeaksantin sulfat yang dapat berfungsi untuk melindungi terumbu karang dari kerusakan.

Peneliti utama MRCPP, Tatas H.P. Brotosudarmo, Ph.D., menjelaskan, bakteri simbion yang mereka dapatkan dari kepulauan Karimun Jawa tersebut merupakan jenis bakteri yang hidup melekat pada terumbu karang berjenis Acropora nasuta.

Hasil perbanyakan bakteri simbion Erythrobacter flavus strain KJ5 –Foto: Agus Nurchaliq

“Setelah dilakukam analisa, kami berhasil mendapatkan nama spesiesnya, yakni Erythrobacter flavus strain KJ5,” sebutnya, Jumat (12/7/2019).

Menurut Brotosudarmo, bakteri yang mereka temukan tersebut sangatl unik, karena dapat tumbuh dalam gelap. Awalnya, mereka mengira bakteri tersebut merupakan bakteri fotosintesis yang bisa menangkap energi cahaya matahari untuk bertumbuh. Namun dugaan tersebut ternyata salah, karena mereka bisa menumbuhkan bakteri tersebut dalam gelap.

Keunikan lainnya, setelah diisolasi ternyata bakteri ini mampu memproduksi pigmen karotenoid yang biasanya justru banyak terkandung pada wortel maupun buah-buahan yang berfungsi melindungi mata dari sinar Ultra Violet (UV) dan sinar biru.

Lihat juga...