Wajah Baru Jakarta Adalah Soal ‘Mindset’

Editor: Koko Triarko

Menurut Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, Kota Jakarta merupakan simpul persatuan yang dirajut. Sebab, deklarasi-deklarasi yang menyangkut bangsa Indonesia dilakukan di Jakarta.

“Dan, di kota ini pula simpul persatuan dirajut. Di kota ini pula deklarasi-deklarasi penting menyangkut bangsa dan negara dilakukan. Dan, ini semua terjadi lagi-lagi karena masyarakat Betawi telah memfasilitasi terjadinya persimpulan antarseluruh unsur bangsa Indonesia. Kita beri tepuk tangan dan apresiasi khusus pada masyarakat Betawi,” tandasnya.

Dia kembali menekankan, tema HUT ke-492 Kota Jakarta, yaitu Wajah Baru Jakarta yang bermakna pembangunan Ibu Kota tidak hanya mengedepankan fisik, tetapi juga terdapat gagasan, paradigma, dan visi baru dalam memajukan kota bersama-sama.

“Wajah Baru Jakarta bukan saja soal fisik. Wajah Baru Jakarta adalah soal mindset, cara berpikir, cara pandang. Izinkan dalam kesempatan ini, saya menggarisbawahi, bahwa yang kita bayangkan sebagai Wajah Baru Jakarta adalah menghadirkan keadilan, kedaulatan dalam setiap kebijakan, mengusahakan persatuan, bukan sekadar merayakan keberagaman yang memang sudah menjadi keniscayaan,” jelasnya.

Dia menyatakan, dalam acara HUT Kota Jakarta ini perpaduan unsur tradisional dan teknologi begitu apik dikemas. Selain diisi dengan pertunjukan musik, kegiatan malam puncak HUT ke-492 Kota Jakarta ini turut dimeriahkan dengan beberapa tarian dan lagu khas kebudayaan Betawi, video mapping, permainan lampu warna-warni dan video menarik di air mancur Bundaran HI.

“Hari ini adalah hari seluruh warga Jakarta merayakan ulang tahun kotanya. Tempat ini luar biasa penuh. Ini terjadi atas partisipasi semua. Semoga perayaan ini membuat kita memandang lebih cerah ke depan, menjadikan kota ini milik semua, setara bagi semua, berkeadilan, dan insyaallah kota ini menjadi tempat yang maju kotanya, bahagia warganya,” ungkapnya.

Lihat juga...