Ngekhupul Cukkih, Tradisi Panen Cengkih Lampung Selatan

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Ngekhupul Cukkih, sebuah kebiasaan unik kerap dilakukan saat musim panen cengkih, kembali marak di Lampung Selatan (Lamsel).

Budi, salah satu warga Desa Padan,Kecamatan Penengahan, menyebut, ngekhupul cukkih berasal dari bahasa Lampung yang memiliki makna mengumpulkan cengkih.

Menurutnya, panen cengkih yang dilakukan para pemilik kebun tidak bisa dipanen hanya oleh pemilik kebun. Sebagai cara mempermudah proses pemanenan dan pascapanen, kegiatan ngekhupul cukkih dilakukan.

Bagi kaum laki laki, kegiatan dilakukan dengan memetik buah cengkih dari pohon memakai tangga bambu. Sementara, kaum perempuan memungut cengkih di bawah yang jatuh serta memetik di pohon yang terjangkau. Kegiatan tersebut kerap dilakukan sebagai cara gotong royong mempercepat proses panen cengkih.

Budi menyebut, masa panen cengkih bagi warga yang tidak memiliki kebun bisa menjadi berkah. Ngekhupul cukkih yang dilestarikan menjadi cara berbagi pemilik kebun kepada warga lain yang tidak menanam cengkih.

Siti Nurjanah, memperlihatkan tanaman cengkih siap panen di lahan kebun miliknya yang ada di kaki Gunung Rajabasa -Foto: Henk Widi

Sistem pekerjaan dengan bagi hasil tersebut dihitung sesuai kesepakatan, di antaranya satu kobok atau wadah tertentu. Selain diberikan dalam bentuk cengkih, pemilik kadang bisa memberi upah dalam bentuk uang.

“Inti dari ngekhupul cukkih yang masih lestari sebagai kearifan lokal adalah membantu pemilik kebun, dan pemilik kebun memberikan penghargaan sebagai tanda terima kasih melalui pembagian hasil panen dalam jumlah yang sepantasnya,” papar Budi, Minggu (23/6/2019).

Lihat juga...