Lemper Ketan Hitam Lebih Kaya Gizi

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Lemper merupakan makanan tradisional yang kerap dibuat masyarakat Jawa, dengan bahan baku utama beras ketan. Ciri khas makanan yang dibungkus daun pisang ini, saat ini mulai dibuat dengan varian berbeda, yakni dengan bahan ketan hitam.

Yeni Farida, salah satu perajin kue tradisional asal Sidoluhur, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan (Lamsel) menyebut, lemper kerap disajikan saat acara istimewa. Namun seiring perkembangan zaman, lemper juga disajikan dalam kegiatan arisan, pertemuan serta sebagai jajanan pasar.

Yeni Farida yang biasa membuat risoles, bakwan, tempe goreng, empek-empek, lupis, membuat inovasi lemper dengan bahan ketan hitam yang dipadukan dengan isian serundeng kelapa dan abon sapi.

Lemper, kata Yeni Farida, identik dengan ketan putih yang diproses dengan cara tradisional. Namun ia memilih ketan hitam, karena menarik. Rasa yang sama sekaligus memiliki nilai gizi lebih baik, membuat ia memilih ketan hitam.

Yeni Farida (kiri) pedagang makanan tradisional berupa lupis, empek-empek dan lemper ketan hitam -Foto: Henk Widi

Selain ketan hitam, bahan untuk pembuatan lemper meliputi santan, gula, garam, daun serai, daun salam dan serundeng serta abon sapi.

“Karena makanan tradisional ini sangat familier dikenal masyarakat, saya berkreasi memakai ketan hitam dengan isian sama berupa serundeng kelapa dan abon sapi, sangat cocok sebagai menu sarapan pengganti nasi,” ungkap Yeni Farida, saat ditemui Cendana News,Sabtu (22/6/2019).

Menurutnya, beras ketan hitam yang akan dibuat menjadi lemper terlebih dahulu direndam. Selain untuk membersihkan kotoran, juga agar ketan hitam menjadi lunak.

Lihat juga...