Konsep Ekowisata Membuat Wisatawan Asing Betah di Maumere

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Pengembangan pariwisata berbasis lingkungan atau ekowisata membuat banyak wisatawan asing yang tertarik dan membuat mereka lebih lama menetap. Konsep ini yang diterapkan beberapa cottage atau bungalow di sepanjang pantai Wairterang, kecamatan Waigete, kabupaten Sikka.

“Wisatawan asing sangat senang sekali dengan akomodasi dan wisata yang berbasis ekowisata. Ini yang membuat banyak cottage dibangun dengan kosnep itu,” sebut Hendrikus Sukardi, pemilik Sunset Cottage, Minggu (9/6/2019).

Hendrikus Sukardi salah seorang pelaku wisata sekaligus pemilik Sunset Cottage di Wairterang.  Foto: Ebed de Rosary

Dikatakan Hendrikus, dirinya membangun Sunset Cottage tahun 2005 dengan konsep penataan bangunan selaras dengan alam. Pepohonan besar dibiarkan tetap ada sementara bungalow dibangun dari bambu dan beratap ilalang.

“Kita melihat alam di Wairterang sangat luar biasa. Ada sawah, bukit dan laut. Air lautnya jernih dan bersih. Wisatawan juga bisa treking ke bukit, melihat sawah dan mendaki gunung melihat air terjun,” tuturnya.

Hendrikus membuat promosi budaya dan alam. Dirinya memiliki bungalow yang disewa semalam Rp.250 ribu sampai Rp.370 ribu. Harga tersebut sudah termasuk dengan tiga kali sarapan pagi, siang dan malam.

High season atau musim ramai bulan Mei sampai Oktober dimana dalam sebulan jumlah wisatawan asing bisa sampai 400 orang. Lama tinggal bervariasi ada yang sebulan tapi ada juga yang cuma semalam dimana rata-rata lama tinggal 5 hari,” terangnya.

Selain diving dan snorkeling di kawasan Teluk Maumere, kata Hendrikus, juga ada treking ke air terjun Tuanohok, air terjun Wairhorek, air panas Blidit, hingga ke kawah gunung Egon.

Lihat juga...