Empat Warga Ambon Derita Kaki Gajah Kronis

Pasien penyakit kaki gajah (filariasis) - Foto Ant

AMBON – Empat warga Ambon menjadi penderita kaki gajah (filariasi) kronis. Secara kumulatif, mulai 2006 hingga 2013, terdapat 171 kasus filariasis di Kota Ambon, dengan jumlah kasus kronis tercatat ada 11 penderita.

“Jumlah penderita tersebut sudah ada yang meninggal dunia dan berpindah tempat tinggal sehingga di 2019 tinggal empat orang penderita,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Ambon, Rames Talle, Jumat (21/6/2019).

Menurutnya, kasus kaki gajah bersifat menahun atau kronis, jika tidak mendapatkan pengobatan. Penyakit tersebut akan menimbulkan cacat menetap, berupa pembesaran di bagian tertentu. Filariasis merupakan salah satu penyakit yang sangat menular. “Pembesaran terjadi di tangan dan kaki dan bagian tertentu yang secara kasat mata bisa terlihat, tetapi bisa menjadi penyakit yang menular,” tambahnya.

Penyakit kaki gajah kronis, dengan karakteristik pembengkakan yang berat dan menetap. Biasa terjadi di lengan dan kaki atau bagian tubuh lain. Penyakitnya diakibatkan oleh lympatic obstruction (penyumbatan kelenjar Limfe). “Selain itu ditemukan adanya infeksi microfilaria dari hasil pemeriksaan laboratorium,” jelasnya.

Pengobatan dan pencegahan filariasis, telah dilakukan sejak 2008 hingga 2013. Dan programnya masih terus berlanjut hingga di 2019 ini. Proses pengobatan membutuhkan waktu lima tahun berturut-turut. Hal itu, untuk mengobati penyakit yang disebabkan karena cacing tersebut.

“Penderita kaki gajah yang mengalami pembengkakan pada kaki atau tangannya atau perempuan yang mengalami pembesaran di payudara, sedangkan laki-laki dibuah zakarnya menandakan penyakit tersebut sudah kronis,” jelasnya.

Lihat juga...