Dinkes Sumbar: TB Masih Jadi Momok Menakutkan

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Merry Yuliesday/Foto: M. Noli Hendra

PADANG — Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat, Merry Yuliesday menyebutkan, penyakit tuberkulosis atau biasa disingkat TB masih menjadi momok di Indonesia. Dari tahun ke tahun, masih ditemukan penderita, termasuk di berapa daerah di Sumatera Barat.

“Kita di Sumatera Barat ingin seluruh daerah terbebas dari TB,” ujarnya di Padang, Jumat (21/6/2018).

Dikatakannya, TB ini tidak bisa dibiarkan, sebab ini merupakan penyakit kronis mematikan yang penularannya melalui percikan air liur. Kuman microbacterium tuberkulosis awalnya menyerang paru-paru, tetapi lama kelamaan dapat menyebar ke berbagai penyakit lain, seperti meningitis, otak, perut dan kulit.

“Jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa mengakibatkan kematian,” terangnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat yang mendapati gejala TB, agar segera untuk berobat. Adapun gejala TB itu, seperti batuk berdahak terus menerus selama dua minggu, batuk darah, sesak nafas, lemas nyeri dada, nafsu makan kurang, berat badan menurun, demam meriang lebih kurang 1 bulan dan berkeringat malam tanpa kegiatan fisik.

“Kalau, ada gejala ini jangan menunggu-nunggu segera obati,” tegas Merry.

Dikatakan juga, dalam mengeliminasi penyakit TB di setiap kabupaten dan kota, pihaknya telah melakukan beberapa program percepatan, di antaranya terjun ke masyarakat dalam memberikan edukasi dan menginformasikan bahayanya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pengecekan langsung ke rumah-rumah masyarakat dengan kegiatan ketuk pintu. Serta, program lain yang mengarah langsung ke masyarakat.

Tidak hanya itu, dalam melakukan pencegahan, pihaknya juga memiliki alat pendeteksi TB, yang dinamai Tes Cepat Molekuler. Alat tersebut, merupakan alat revolusi baru yang bekerja mendiagnosis TB. Alat ini akan mendiagnosis cepat kasus TB, yang hanya membutuhkan waktu lebih kurang 2 jam.

Lihat juga...