BPBD Bantul Antisipasi Bencana Kekeringan

Plt Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto, -Dok: CDN

YOGYAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, akan memberlakukan status siaga darurat kekeringan sebagai antisipasi pemerintah daerah, agar dampak krisis air akibat musim kemarau 2019 tidak makin meluas.

“Kemarau tahun ini dimungkinkan akan berlangsung cukup panjang, sehingga dengan kondisi seperti ini, antisipasi kita akan membuat surat permohonan ke bupati untuk menerbitkan status siaga darurat kekeringan,” kata Plt. Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto, di Bantul, Sabtu (29/6/2019).

Ia mengatakan, musim kemarau yang semula diperkirakan berlangsung hingga Agustus-September nanti, kemungkinan akan mundur. Meski begitu, pihaknya berharap tidak sampai melebihi akhir 2019, karena dampaknya makin besar.

Ia mengatakan, surat siaga darurat kekeringan sudah dalam proses pengajuan ke bupati dengan harapan segera ditindaklanjuti, karena status siaga darurat itu salah satunya untuk antisipasi manakala terjadi kekeringan yang ekstrem.

“Dengan status itu, harapan kita baik dari pemerintah provinsi maupun pusat bisa membantu penyelesaian kekeringan, dan warga masyarakat yang sudah mengalami kekeringan saya minta untuk inventarisasi kemungkinan ada mata air yang bisa dimaksimalkan,” katanya.

Namun demikian, kata dia, kalau pun sumber air yang ada jauh dari masyarakat, maka dibantu dengan dana pusat berupa program pipanisasi untuk mengalirkan sumber mata air yang memang dibutuhkan oleh masyarakat untuk keperluan sehari-hari.

“Ini yang menjadi salah satu program kegiatan kita untuk antisipasi kekeringan, supaya nanti masyarakat tetap terlayani dalam kebututuhan air bersihnya,” kata dia.

Lihat juga...