TMII Kembangkan Lebah Madu Klanceng

Editor: Koko Triarko

Khasiat madu Lebah Klanceng sangat bagus untuk kesehatan tubuh. Hal ini dibuktikan oleh Lili yang setiap hari mengkonsumsi madu ini.

“Rumah saya di Bogor. Jarak Bogor-TMII kurang lebih 25 kilo eter, ini ditempuh tiap hari. Saya minum madu ini, dan alhamdulillah badan sehat,” tandasnya.

Lebah Klanceng ini tidak menyengat, sehingga sangat aman untuk budi daya. Tempat pembudidayaan Lebah ini juga tidak memerlukan tempat yang khusus. Di tempat yang sempit pun bisa melakukan budi daya, seperti di halaman rumah. Bahkan, proses panen madunya juga sangat mudah.

Apalagi, katanya, Lebah Klanceng ini salah satu jenis Lebah paling kecil di dunia. Sehingga bisa menyerbuk bunga yang kecil-kecil. Seperti yang terlihat di Taman Trigona Dunia Serangga TMII, para Lebah Klanceng bertaburan menyerbuk ragam bunga. Dari tanaman Bunga Matahari, Kertas, Ketapang, Belimbing Wuluh, Kersen, Sawo Manila, Palem, Kelapa dan lainnya.

“Saya ingin TMII jadi contoh keanekaragaman hayati. Karena indikator sebuah lingkungan yang baik itu ada pollinatornya (penyerbuk). Kalau tidak ada pollinator, berarti lingkungan itu tidak sehat,” kata Lili.

Untuk mewujudkan itu, pihaknya telah mengadakan workshop tentang Lebah Klanceng, yang diikuti karyawan Dunia Serangga TMII.

Pada akhir April lalu, pelatihan budi daya Lebah Klanceng dengan peserta karyawan TMII yang mendekati masa pensiun, digelar. Lili berharap, dengan adanya pelatihan itu, mereka bisa menerapkan di unit masing-masing. Yakni, setidaknya ada tempat khusus untuk Lebah Klanceng.

Sarang Lebah Klanceng -Foto: Sri Sugiarti
Lihat juga...