Sejarah Desa Pakraman Perlu Dikaji untuk Pedoman Pembangunan

Editor: Mahadeva

DENPASAR – Majelis Madya Desa Pakraman Kota Denpasar menjadi wujud nyata peran Desa Pakraman pada pembangunan yang berbasis kebudayaan.

Pada 18-19 Mei 2019, akan digelar pengukuhan majelis Madya Desa Pakraman Kota Denpasar. Wali Kota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, menyebut, lembaga tersebut menjadi wujud nyata peran Desa Pakraman membantu menentukan arah kebijakan pembangunan Kota Denpasar.

Di tengah derasnya arus perubahan, menjadi tantangan tersendiri bagi Desa Pakraman di Kota Denpasar, untuk mengembangkan perannya serta memperkuat jati diri sebagai modal utama mendukung pembangunan berwawasan kebudayaan. “Besar harapan Paruman ini menjadi ajang untuk menjalin sinergitas yang kuat antar Desa Pakraman yang ada di Kota Denpasar,” ujar Rai Mantra saat bertatap muka dengan Ketua Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kota Denpasar, A.A Ketut Sudiana, Selasa, (7/5/2019).

Rai Mantra menyebut, perlu dilakukan upaya mengkaji sisi sejarah keberadaan Desa Pakraman. Mulai dari zaman kerajaan, zaman penjajahan, zaman reformasi hingga memasuki era kekinian. “Hal ini penting untuk dapat dijadikan landasan pemangku kebijakan di tingkat Desa Pakraman dalam melaksanakan otonomi desa untuk mendukung pembangunan,” jelasnya.

Ketua MMDP Kota Denpasar, Anak Agung Ketut Sudiana, menjelaskan, selama ini dukungan Pemkot Denpasar terhadap Desa Pakraman sudah sangat strategis. “Keberadaan Majelis Madya Desa Pakraman untuk mendukung pembangunan Kota Denpasar sangat strategis, terutama ikut menentukan arah kebijakan pemkot dalam bidang pemajuan kebudayaan serta tatanan adat. Dukungan luar biasa ini juga disertakannya MMDP dalam konteks kebijakan pembangunan,” tandas Ketut Sudiana.

Lihat juga...