Rusak, Pembangunan SMPN 3 Waigete Belum Dianggarkan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Setelah dihantam angin puting beliung tanggal 16 sampai 19 Maret 2018 dan rubuh, kondisi SMPN3 Waigete belum diperbaiki. Sekolah negeri di dusun Klahit, desa Watudiran, kecamatan Waigete, ini katanya sudah ada dana untuk perbaikan namun rupanya belum dianggarkan.
“Tahun ini belum ada dana untuk pembangunan ruang kelas baru untuk sekolah ini. Nanti akan kami konsultasikan dahulu agar bisa dianggarkan,” sebut sekretaris dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (PKO) kabupaten Sikka, Agus Hermens, Kamis (16/5/2019).
Dikatakan Agus, memang direncanakan untuk diusulkan pembangunannya menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). Tapi memang belum ada usulan dan pembahasannya seperti yang telah disampaikan sebelumnya sehingga akan diusahakan diusulkan.
“Untuk tahun 2019 ada alokasi anggaran untuk peralatan laboratorim fisika, biologi dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).Juga ada bantuan alat-alat olahraga seperti bola kaki, net dan lainnya,” ungkapnya.
Untuk kepala sekolah definitif, kata Agus, pihaknya sudah melantik pelaksana tugas kepala sekolah. Setelah ada surat keputusan maka kepala sekolah sudah bisa menjalankan tugas.
“Memang selama ini kepala sekolahnya hanya diambil dari SD yang ada dan tanpa ada Surat Keputusan sebab hanya mengabdi secara sukarela,” terangnya.
Terkait dengan guru-guru honor yang mengabdi di sekolah tersebut, tambah Agus, pihaknya memang sudah mengusulkan adanya tambahan insentif bagi 250 guru honor daerah. Namun semuanya perlu melalui seleksi lagi sebab banyak yang daftar.
“Jumlah guru honor yang tersisa dan masih belum mendapatkan insentif dari pemerintah melalui APBD II Sikka masih sebanyak seribu lebih. Kita berharap guru honor yang ada bisa mendapatkan insentif tapi anggaran daerah terbatas,” ujarnya.