Penggerak PKK: Jangan Kucilkan ODHA

Editor: Koko Triarko

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Putri Suastini Koster, saat Diskusi Publik “Mengintensifkan Upaya Mendapatkan Hak Asasi bagi Pengidap HIV/AIDS (ODHA)” dalam rangka Peringatan Malam Renungan AIDS Nusantara (MRAN), di ruang rapat Praja Sabha, Denpasar, Kamis (23/5//2019). -Foto: Sultan Anshori.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, bahwa angka pengidap HIV/AIDS di Bali sejak 1987 saat pertama kali ditemukan cukup fantastis, yaitu 21.018 dengan temuan berkisar 100-120 kasus per bulan.

“Estimasi nasional dari Kemenkes RI dinyatakan, bahwa populasi risiko tinggi di Bali mencapai 26.000 orang. Jika temuan riil kasus ini dibagi estimasi nasional, maka cakupannya sudah mencapai 81 persen. Hal ini bisa diasumsikan, bahwa minat masyarakat Bali untuk tes HIV sangatlah tinggi. Jika diuraikan lebih jauh, maka temuan kasus sekitar 2-4 orang per hari, baik tes secara sukarela, maupun tes wajib,” jelas Cok Ace.

Untuk itu, ia mengajak semua pihak bersinergi mengurangi bahkan menghentikan masalah ini. Mengenai upaya pemerintah merespons masalah tersebut, Cok Ace menjelaskan beberapa hal. Seperti dengan memperbanyak pusat-pusat layanan tes gratis di berbagai daerah di Bali.

Demikian pula terapi HIV dengan obat Anti Retroviral (ARV), sudah disiapkan sebagai tindak lanjut pasca tes yang dilakukan. Semakin cepat diketahui status HIV seseorang, maka semakin cepat pula orang tersebut mendapatkan pengobatan ARV. Dengan demikian, akan meningkatkan kualitas hidup mereka sebagaimana layaknya kondisi orang normal tanpa HIV.

“Mulai dari pemerintah, masyarakat, LSM hingga akademisi, kita bahu-membahu agar pertumbuhan kasus bisa kita hentikan,” imbuhnya.

Merujuk kembali pada data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Cok Ace menambahkan, ternyata puncak kasus terjadi pada 2015, yaitu sebanyak 2.529 terus mengalami penurunan menjadi 2.174 pada 2018.

Menurutnya, hal itu sejalan dengan laporan dari Yayasan Kerti Praja, yang menyebutkan, telah terjadi penurunan kasus sebesar 9,3 persen.

Lihat juga...