MUI Minta Dua Program Ramadan di Televisi Dihentikan
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberi sorotan khusus pada program ‘Sahurnya Pesbukers’ dan ‘Pesbukers Ramadan’ di ANTV pada bulan Ramadan 1440 Hijriah/2019.
Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, Masduki Baildowi, mengatakan, Ramadan 2018, dua program ini termasuk lima program yang MUI rekomendasikan untuk dihentikan tayangannya. Karena kontennya yang buruk, apalagi untuk bulan Ramadan.
Ada pun tiga program TV Ramadan lainnya, sebut dia, ‘Ramadan di Rumah Uya’ (Trans 7), ‘Brownis Sahur’ (Trans TV) dan ‘Ngabuburit Happy’ (Trans TV), yang MUI sarankan untuk berhenti pada Ramadan 2018. Dan, tahun 2019 ini sudah tidak tayang lagi.
“Tapi, ‘Sahurnya Pesbuker’ dan ‘Pesbukers Ramadan’ tahun ini masih tayang, dan tetap dengan gaya konten yang tidak patut, tanpa perubahan isi secara signifikan,” kata Masduki, pada konferensi pres Ekpos Hasil Pemantauan Televisi Ramadan 13440 Hijriah/2019 di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu (29/5/2019).
Program Ramadan yang berasal dari program regular dengan tambahan kata, ‘Sahurnya’ dan ‘Ramadan’ ini, dalam catatan Tim Pemantau MUI, yakni setiap tahun mendapat koreksi kritis dari MUI, dan sejak 2012 sudah berkali-kali memperoleh sanksi teguran dari KPI.
Namun, menurut Masduki, tidak memperlihatkan perubahan berarti, hingga tahun 2019 ini.
Dari pantauan MUI, ‘Pesbukers Ramadan’ pada tayangan 15 Mei 2019, menjelang buka puasa. Misalnya, Raffi Ahmad dan Zaskia Gotik memperlihatkan adegan yang tidak patut, apalagi dalam program yang diberi tajuk ‘Ramadahan’ ini. Raffi memeluk Zaskia, yang bukan istrinya, dari samping dan berkali-kali dia mencium tangan Zaskia Gotik.