Kurangnya Asupan Cairan Sebabkan Gangguan Kulit
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Kurangnya asupan cairan dan panasnya udara saat Bulan Puasa, kerap kali menimbulkan gangguan pada kulit. Seperti kulit kering, bahkan pada beberapa kasus, terlihat seperti bergaris-garis. Untuk menghindari kondisi kulit yang demikian, Ahli Gizi DR. Dr. Fiastuti I Witjaksono, SpGK., menyebutkan, bahwa kecukupan asupan harus tercukupi.
“Artinya, kita minum 6-8 gelas itu harus dilakukan dalam kurun waktu dari buka puasa hingga waktu sahur,” kata Dr. Fiastuti, di sela kegiatan memberikan edukasi tentang Gizi Tepat Saat Puasa di Jakarta, Sabtu (11/5/2019).
Ia menyambung, bukan cuma minum, tapi porsi sayur dan buah sebanyak lima porsi dalam sehari juga harus dipenuhi. Bukan cuma karena tubuh butuh cairannya, tapi karena setiap buah dan sayur itu mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.
Dr. Fiastuti menyebutkan, bahwa takaran 1 porsi buah itu sama dengan 1 buah yang besar atau 10 buah ukuran yang kecil.
“Kalau pisang, ya satu buah itu kita bisa sebutkan satu porsi. Kalau anggur atau strawberry, ya tandanya 10 buah baru disebut satu porsi. Dan, jangan hanya satu buah saja, tapi dikombinasikan. Kan tiap buah punya kandungngan yang berbeda. Ada yang tinggi vitamin C, ada yang tinggi beta karoten. Ya, beda-beda,” ucapnya lebih lanjut.
Untuk sayur, Dr. Fiastuti menyebutkan, bahwa kebutuhan sayur ini harus dipenuhi setiap kali makan.
“Sayur, ya bukan kuahnya. Jadi kalau bilang satu porsi sayur sop, artinya satu porsi yang ada wortelnya, ada buncisnya. Bukan cuma kuah sop. Kalau gado-gado, 1/2 porsi itu cukup untuk pemenuhan satu bagian sayur. Tapi jangan cuma sekali makan gado-gadonya. Kan kita makan tiga kali sehari,” ujarnya, sambil tertawa.