Terapkan Pola Tanam Jajar Legowo, Peroleh Hasil Maksimal
Editor: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Petani padi di wilayah Lampung Selatan (Lamsel) masih mempertahankan sistem penanaman padi dengan teknik jajar legowo.
Hendi, salah satu petani di Desa Sukapura, Kecamatan Sragi, menyebut, menerapkan sistem jajar legowo sejak lima tahun terakhir.
Jajar legowo disebut Hendi merupakan sistem penanaman padi dengan cara mengatur jarak antarbenih saat penanaman. Sistem tersebut menjadi salah satu cara petani di dalam upaya meningkatkan produktivitas padi.

Sebelumnya Hendi mengaku, menerapkan penanaman padi secara tradisional, tanpa pengaturan jarak tanam. Penanaman padi tanpa pengaturan jarak diakuinya mengakibatkan potensi munculnya organisme pengganggu tanaman (OPT) gulma rumput, hama tikus serta beberapa jenis hama lain.
Penanaman padi tanpa pengaturan jarak tanam bahkan cenderung rapat membuat perawatan lebih sulit terutama saat pembersihan gulma. Meski jumlah bibit ditanam dalam jumlah banyak, produksi padi tidak meningkat karena rumpun padi kurang berkembang.
Jenis padi varietas Muncul Cilamaya diakui Hendi, dominan dibudidayakan karena memiliki daya tahan pada genangan. Penerapan sistem jajar legowo bertujuan untuk peningkatan produksi ketika panen.
Saat proses penanaman sistem jajar legowo dalam satu petak bibit padi diatur sedemikian rupa sehingga dalam satu petak lahan penanaman memiliki beberapa barisan kosong. Pola tersebut telah disosialisasikan oleh penyuluh pertanian kepada petani di wilayah tersebut.