Sembilan Negara Berkumpul di Bali Membahas Limbah Daur Ulang
Editor: Mahadeva
BADUNG – Sembilan negara yang tergabung dalam Asosiasi Asian Chemical Fiber Industries Federation (ACFIF), menggelar konferensi di Bali.
Asosiasi yang merupakan himpunan industri serat kimia dan buatan, yang menaungi produsen serat tersebut membahas masalah dunia terkait limbah plastik. Konferensi ke-12 tersebut, mengambil tema, Sustainability of Man Made Fibers. Ke-sembilan negara di Asia tersebut adalah, Jepang, Cina, Cina Taipei, India, Korea, Malaysia, Pakistan, Thailand dan Indonesia.

Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (Apsyi) Perwakilan Indonesia, Ravi Shankar, mengatakan, selain pembahasan persoalan terkait industri serat kimia dan buatan, juga membahas solusi keberadaan limbah dari sampah industri serat buatan baik poliester, rayon dan juga nilon.
“Di Pertemuan kali ini kami juga membahas masalah sampah yang menjadi perhatian dunia. Termasuk membahas proyeksi dari bahan baku serat kimia tersebut. Yang menjadi poin pentingnya, bagaimana bahan plastik bisa didaur ulang secara berulang kali. Kita menindaklanjuti, jika limbah ini sampai ke laut,” ujarnya, Minggu (14/4/2019) petang.
Industri serat disebutnya, bisa mendaur ulang botol-botol plastik yang terbuat dari bahan baku serat. Saat ini, sudah banyak negara-negara di dunia yang mulai menggunakan produk ramah lingkungan. Jepang sukses dengan kisahnya mendaur ulang sampah. Ravi menerangkan, pemerintahan Jepang memiliki peraturan mengenai pembagian sampah yang bisa dibakar dan didaur ulang.