Merapi Luncurkan Lava Empat Kali

Ilustrasi- Guguran lava pijar Gunung Merapi. [ANT]

YOGYAKARTA – Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali meluncurkan guguran lava pijar pada Minggu (21/4/2019).

Catatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), terjadi empat kali luncuran, dengan jarak luncur 250 meter hingga 1.000 meter.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menyebut, berdasarkan pengamatan CCTV mulai pukul 00:00 hingga 06:00 WIB, guguran lava pijar semuanya mengarah ke hulu Kali Gendol. Selain guguran lava, pada periode tersebut terjadi 15 kali gempa guguran dengan amplitudo 4 hingga 65 mm selama 13 hingga 100 detik, dan 2 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-12 mm selama 8-15 detik.

Hasil pengamatan visual menunjukkan, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang. Asap tertlinat memiliki ketinggian 70 meter di atas puncak kawah. Angin di gunung itu bertiup lemah ke arah tenggara. Suhu udaranya 17 hingga 20,2 derajat celsius. Kelembapan udaranya 66 hingga 87 persen dan tekanan udara 567 hingga 706 mmHg.

Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.

Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi yang tidak jelas sumbernya. Tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah, atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau melalui media sosial BPPTKG. (Ant)

Lihat juga...