Kerajinan Batu Alam Bantul Tembus Pasar Eropa

Editor: Koko Triarko

“Mayoritas pasar kita memang untuk luar negri. Walaupun kita tidak menjual langsung, namun melalui pihak ketiga,” katanya.

Mamo sendiri mengaku mendatangkan berbagai bahan baku batu alam dari sejumlah wilayah di Yogyakarta dan sekitarnya. Seperti batuan kali, ia datangkan dari kawasan lereng Gunung Merapi. Batuan serut dari daerah Klaten. Batu breksi dari derah Prambanan. Batu putih dari Gunung Kidul dan batu marmer dari daerah Tulungagung.

“Untuk harga bervariasi. Tergantung ukuran dan bahan baku. Semakin besar ukuran dan semakin bagus bahan baku, harga tentu semakin tinggi. Ya, mulai dari puluhan sampai ratusan ribu,” katanya.

Tren pasar sendiri, saat ini dikatakan Mamo sedang menyukai batuan kali. Batu berwarna hitam eksotis ini banyak digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat aneka perlengkapan kamar mandi. Khususnya di hotel-hotel maupun resort.

“Kendala lebih kepada modal. Karena dari sisi bahan baku, tenaga, maupun pasar sudah ada. Sebenarnya jika dituruti, dalam sebulan permintaan bisa mencapai ribuan unit, hanya memang modal kita yang terbatas,” pungkasnya.

Lihat juga...