Cuaca Tidak Bersahabat, Pasokan Ikan Menurun
Editor: Mahadeva
Di kondisi cuaca seperti itu, ikan pelagis atau ikan bergerombol juga berlindung di balik pulau-pulau. “Ikan laut segar yang biasanya melimpah menjadi sulit diperoleh, karena nelayan banyak yang tidak melaut, saya bisa menjual ikan karena membeli dari nelayan di Ketapang,” papar Juanda.

Selain ikan laut segar, Juanda masih bisa menjual ikan yang diawetkan atau ikan paket dari Lampung Timur (Lamtim). Ikan paket merupakan ikan hasil tangkapan nelayan sepekan sebelumnya. yang diawetkan di lemari pendingin. Meski dalam kondisi segar, Dia menyebut, ikan yang diawetkan dengan es jumlahnya sangat terbatas. Pedagang dari Kabupaten Lampung Tengah dan daerah lain mengandalkan hasil tangkapan nelayan Lamtim.
Ikan tersebut merupakan hasil tangkapan ikan nelayan bagan cumi berukuran besar, yang memiliki lemari pendingin (cold storage) yang mendarat setelah setengah bulan melaut. Ikan tersebut sebagian akan dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan ikan asap dan ikan asin. Ikan paket disebutnya diperoleh dari PPI Muara Gading Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lamtim. Selanjutnya ikan tersebut didistribusikan kepada pengepul ikan, untuk dijual kembali kepada pelele.
Pedagang ikan lain, Maman, asal Kalianda menyebut, Dia kesulitan mendapat ikan laut untuk dijual. Pelele yang biasanya membeli ikan dari dermaga bom Kalianda tersebut, ikut mendatangkan ikan dari Lamtim. Minimnya pasokan, membuat harga sejumlah ikan naik. Kenaikan dialami ikan jenis tengkurungan, yang semula dijual Rp18.000 naik menjadi Rp23.000. Ikan tanjan semula Rp13.000 sekarang menjadi Rp17.000 perkilogram. “Selain ikan laut sedang minim pasokan sejumlah pembudidaya ikan air tawar bisa memasok ikan untuk dijual,” pungkas Maman.