Bandrek, Menghangatkan dan Berkhasiat

Editor: Koko Triarko

Cara tersebut diakuinya praktis, agar pemesan tidak perlu menunggu lama untuk bisa menikmati minuman Bandrek. Tambahan daun pandan saat proses perebusan, sebut Sumiati, menambah aroma harum pada minuman tradisional tersebut.

Hanya butuh waktu sekitar sepuluh menit proses pemanasan air untuk mencampurkan bahan Bandrek. Selanjutnya, bahan Bandrek disaring saat akan dituangkan ke dalam gelas, untuk menghilangkan ampas yang masih tersisa dari bahan Bandrek.

Bela Anjasmara, pelanggan Bandrek di warung milik Sumiati -Foto: Henk Widi

Pada pembuatan Bandrek miliknya, ia juga kerap menambahkan merica dan serai, terutama saat musim penghujan. Pasalnya, dalam kondisi cuaca tidak bersahabat, pelanggan kerap meminta asupan sumber penghangat tubuh dari berbagai bahan alami atau bahan herbal.

Setelah dituangkan dalam gelas, Bandrek kerap diberi campuran madu, susu dan bagi yang menginginkan kuning telur ayam atau bebek bisa menyesuaikan selera.

Bela Anjasmara (21), salah satu staf administrasi di satu perusahaan, mengaku menyukai minuman Bandrek, karena menggunakan bahan alami. Selain itu, dengan kondisi cuaca yang dingin, Bandrek menjadi solusi untuk menambah stamina tubuh, terutama dengan pekerjaan yang membutuhkan kondisi badan fit.

Minuman Bandrek diakuinya menjadi teman saat menikmati kuliner mie ayam yang juga disediakan di warung milik Sumiati.

“Rasanya manis bercampur pedas. Saat diseruput, langsung terasa di lidah dan menghangatkan badan,” beber Bela Anjasmara.

Gadis asal Terbanggi Besar itu, biasa menikmati minuman Bandrek saat pagi atau sore hari. Selain langsung diminum, ia kerap memesan untuk dibawa ke kantor. Meminum Bandrek saat pagi hari, menjadi penghangat bagi tubuh, sekaligus menjaga kesehatan.

Lihat juga...