Terendam Luapan Sungai Way Pisang, Padi Berpotensi Rusak

Editor: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Sejumlah petani padi di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) kembali mengalami kerugian akibat luapan sungai Way Pisang.

Sugianto, salah satu petani di dusun Muara Badas, desa Palas Bangunan, Kecamatan Palas, menyebut, luapan sungai Way Pisang sudah terjadi empat kali dalam kurun waktu lima bulan.

Tanggul sepanjang delapan meter yang jebol kembali meluap akibat hujan deras melanda wilayah Lamsel berimbas tanaman padi petani berusia sekitar 25 hari setelah tanam (HST) terendam.

Jebolnya tanggul Way Pisang di Lebung Larangan, desa Sukaraja, kembali terjadi pada Senin (4/3), diakui Sugianto mengakibatkan lahan sawah di Desa Sukaraja, Desa Palas Bangunan, Desa Sukamulya Kecamatan Palas dan Desa Pematang Baru, Kecamatan Sragi, terendam.

Tanaman padi dengan usia beragam disebutnya kembali terendam, termasuk beberapa lahan sawah milik warga yang sudah ditanam ulang. Sebagian lahan tanaman padi yang ditanam ulang, diakuinya terancam gagal panen (puso).

Tanaman padi varietas Muncul Cilamaya, disebut Sugianto, memiliki ketahanan terhadap genangan air. Meski demikian, sejumlah tanaman padi disebutnya tercerabut dan tergenang air, berpotensi membusuk.

Ia mengaku, sudah melakukan penanaman padi selama dua kali, namun akibat banjir luapan sungai Way Pisang, tanaman padi miliknya kembali terendam. Kerugian akibat banjir disebut Sugianto, dipastikan mencapai puluhan juta dimulai dari pengolahan lahan hingga bibit.

Sugiyanto, salah satu petani padi di Dusun Muara Badas, Desa Palas Bangunan, Kecamatan Palas – Foto: Henk Widi
Lihat juga...