Petani di Banyumas Pelopori Penggunaan Alat Pengaman Penderes
Editor: Koko Triarko
BANYUMAS – Dilandasi keprihatinan akan tingginya angka kecelakaan kerja para penderes di Kabupaten Banyumas, Kelompok Tani Cikal Mas di Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, mempelopori penggunaan alat pengaman bagi penderes, saat sedang memanjat pohon kelapa. Alat yang diberi nama safety belt, ini berupa pengaman dari tali yang diikatkan pada tubuh penderes dan pada batang pohon kelapa.
Ketua Kelompok Tani Cikal Mas, Arbi Anugrah, mengatakan, pihaknya merasa sangat prihatin dengan nasib para penderes gula kelapa. Angka kecelakaan kerja jatuh dari pohon kelapa cukup tinggi. Sebagian penderes yang jatuh ada yang meninggal dunia, dan ada yang mengalami cacat permanen.
ʺKita terus berpikir, bagaimana cara untuk memberikan rasa aman bagi para penderes. Akhirnya, bersama teman yang biasa naik gunung, kita buat alat pengaman sederhana ini. Saat ini, alat pengaman tersebut masih dalam taraf uji coba, setelah proses uji coba, selesai, nantinya akan kita berikan kepada para penderes di Desa Pageraji yang tergabung dalam Kelompok Tani Cikal Mas,ʺ kata Arbi, Kamis (7/3/2019).
Akibat kecelakaan kerja yang terus mengintai para penderes ini, setiap tahun jumlah petani penderes terus menurun. Bahkan hampir tidak ada regenerasi, rata-rata penderes sekarang sudah berusia di atas 40 tahun.
Sementara itu, Bupati Banyumas, Achmad Husein yang datang dalam acara sosialisasi keamanan dan kesejahteraan penderes yang digelar oleh Kelompok Tani Cikal Mas, menyatakan apresiasinya atas upaya yang dilakukan Kelompok Tani Cikal Mas.
Bupati mengatakan, salah satu program yang digagas olehnya juga memberikan alat pengaman bagi penderes. Namun, sampai saat ini masih dipikirkan model alat yang tepat, dan tidak mengganggu kerja penderes di atas pohon.