Minyak Naik di Tengah Harapan Perdagangan AS-China

Illustrasi: Kilang minyak mentah Foto: Antara

NEW YORK — Harga minyak naik sekitar satu persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena Amerika Serikat dan China tampak lebih dekat untuk mengakhiri perang dagang yang telah memperlambat pertumbuhan ekonomi global, sementara OPEC dan sekutunya Rusia juga mengatakan akan meningkatkan pengurangan pasokan minyak mentahnya.

Namun demikian, kenaikan harga minyak lebih lanjut dibatasi oleh penurunan indeks ekuitas, yang melemahkan sentimen di pasar minyak.

Minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April naik 79 sen AS atau 1,4 persen menjadi menetap pada 56,59 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange dan patokan internasional minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei naik 60 sen AS atau 0,9 persen menjadi ditutup pada 65,67 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Washington dan Beijing hampir mencapai kesepakatan perdagangan yang akan menurunkan tarif AS terhadap setidaknya 200 miliar dolar AS barang-barang China, karena China berjanji akan membuat perubahan ekonomi struktural dan mengakhiri tarif pembalasan, sumber yang diberi pengarahan pada negosiasi mengatakan pada Minggu (3/3).

“Intinya adalah optimisme seputar situasi perdagangan,” kata Bob Yawger, direktur berjangka energi di Mizuho.

“Komentar dari menteri perminyakan Novak bahwa dia akan mencapai levelnya pada akhir Maret juga mendukung pasar,” kata Yawger, dikutip dari Reuters.

Rusia, sekutu nonanggota terbesar dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), berencana akan mempercepat pengurangan produksi minyak mentah bulan ini, kata Menteri Energi Alexander Novak. OPEC dan mitranya, yang dikenal sebagai OPEC+, kemungkinan akan memutuskan tentang kebijakan produksi baru pada Juni, alih-alih selama pertemuan kelompok tersebut pada April di Wina, sumber OPEC mengatakan kepada Reuters.

Lihat juga...