KONI Jabar: Anggaran Gizi Atlet, Minim

Editor: Koko Triarko

Ahmad Syaifuddin, Ketua Umum KONI Provinsi Jawa Barat -Foto: M Amin

BEKASI – Ketua Umum Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jawa Barat, Ahmad Syaifuddin, mengakui anggaran gizi atlet pada 2019, sangat minim. Dari jumlah anggaran yang diusulkan kepada Gubernur Jabar, mencapai Rp176 miliar, hanya dialokasikan sebesar Rp40 miliar.

“KONI Jabar mengusulkan anggaran dalam rangka mewujudkan tujuan untuk juara umum, dan telah berhitung dengan kepala Dispora Jabar, diketemukan Rp176 miliar untuk memenuhi kebutuhan minimal. Namun, Gubernur Jabar memberi 40 miliar,” ungkap Ahmad Syaifuddin, usai melantik kepengurusan dan ketua KONI Kota Bekasi, Rabu (6/3/2019).

Dari jumlah tersebut, artinya hanya 21 persen. Untuk itu, pemusatan pelatihan daerah (Pelatda) seperti apa yang akan dilaksanakan pelatda mandiri, dengan mengikutsertakan cabang olah raga dan KONI daerah yang diharapkan bisa membantu pengembangannya.

Menurutnya, pengajuan sebesar Rp176 miliar tersebut mencakupi gizi untuk atlet dengan prosentase mencapai 82 persen. Hal tersebut untuk kebutuhan atlet, baik pelatihan, vitamin dan hal lain seperti peralatan dan sebagainya.

“Tetapi, dengan anggaran 21 persen, tentu vitaminnya akan berkurang,” tandas Ahmad Syaifuddin, mengaku sudah mengunmpulkan KONI Daerah untuk membahas Pelatda mandiri.

Menurutnya, melakukan rembugan bersama KONI Daerah Kota Kabupaten, karena sumber atlet itu berada di daerah, walaupun cabang olah raga secara teknis yang membinanya.

Ia menyebut, seperti di Kota Bekasi, dari hasil verifikasi dengan atlet dengan cabor hasil pergerakan pertandingan selama ini, ada 48 yang terjaring untuk ikut pelatda.

“Jumlah tersebut bukan jumlah atlet, tetapi medali yang dipromosikan untuk didapatkan untuk Kota Bekasi dengan 16 cabang olah raga secara keseluruhan, dan 7 atlet sangat berpeluang mendapatkan emas di PON 2020,” ucapnya.

Lihat juga...