Jelang 17 April, Masyarakat Perlu Waspadai Penyebaran Hoaks
Editor: Mahadeva
PADANG – Ada indikasi penyebaran informasi bohong atau hoaks, di seminggu menjelang hari pencoblosan Pemilu 2019 pada 17 April 2019.
Kondisi tersebut dikhawatirkan, akan mendorong munculnya angka golput tinggi di tengah masyarakat. Ada informasi yang tersebar, bahwa pemilu di Indonesia bakal kaos, sehingga membuat masyarakat tidak mau menggunakan hak pilihnya.
Indikasi penyebaran informasi bohong di seminggu menjelang hari pencoblosan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) itu, mengingat adanya beberapa hari masa libur menjelang hari pencoblosan. Pada 13 hingga 14 April merupakan penghujung pekan. 17 April hari pencoblosan, dan Jumat 19 April merupakan hari libur nasional peringatan Hari Wafat Yesus Kristus. Momen itu ada indikasi digunakan untuk penyebaran informasi bohong.
Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen. Pol. Moechgiyarto, menyebut, banyaknya tanggal merah maka akan banyak pula hari libur. Masyarakat perlu diingatkan untuk datang ke TPS di hari pencoblosan, dan bukan malah berlibur bersama keluarga.
“Kepada masyarakat jangan terpengaruh tentang informasi bohong yang tersebar jelang hari pencoblosan pemilu 2019. Harap gunakan hak suara, dan jangan sampai golput,” kata Moechgiyarto, di Padang usai Rapat Koordinasi Penguatan dan Pengawasan Netralitas ASN, TNI, dan Polri dalam Pemilihan Umum 2019, Rabu (27/3/2019).
Menangkal indikasi tersebut, Moechgiyarto menyebut, Polri, TNI, dan pihak lain secara intens melakukan koordinasi. Serta melakukan sosialsasi supaya masyarakat tidak golput. Saat ini kepolisian mencatat, kondisi kerawanan pemilu diberbagai daerah. Melihat pemilu sebelumnya, tingkat kerawanan di Sumatera Barat berada di angka tiga secara nasional. Namun di pemilu 2019, tingkat kerawanan Sumatera Barat turun ke angka 26.