HUT ke-46, ASDP Perkenalkan Beragam Kuliner Nusantara
Editor: Koko Triarko
Soto Bangkong merupakan varian Soto dari Semarang, Jawa Tengah, yang terkenal cita rasanya yang nikmat.
Mayo, pramusaji Soto Bangkong di Bakauheni menyebut, Soto Bangkong langsung didatangkan dari Jakarta. Ia menyebut, kekhasan Soto Bangkong bermula dari nama rumah makan Bangkong di Semarang, sehingga sampai kini soto khas Semarang tersebut dikenal dengan nama Soto Bangkong.

Pada HUT ke-46 PT.ASDP Indonesia Ferry, ia dipercaya oleh panitia untuk menghidangkan lebih dari sekitar 500 porsi Soto Bangkong.
“Ciri khas Soto Bangkong disajikan memakai mangkuk kecil, porsinya memang kecil, tetapi bisa nambah lagi bagi yang kurang,” papar Mayo.
Mayo menyebut, sejatinya Soto Bangkong terbuat dari bahan-bahan utama untuk membuat soto. Bahan yang diperlukan berupa daging ayam yang disuwir serta beberapa bahan bumbu, di antaranya jahe, lengkuas, serai, daun salam, daun jeruk, garam. Selain itu sejumlah bumbu ditambahkan, seperti daun bawang, irisan seledri, bawang putih, bawang merah goreng yang akan disusun dalam mangkuk.
Selanjutnya, mie soun serta toge yang disiapkan akan disiram dengan kuah kaldu. Tambahan tempe bacem, sate telur puyuh, jeroan serta perkedel kentang menjadi pelengkap Soto Bangkong yang disajikan.
Rendy, salah satu warga Lampung Selatan, mengaku baru pertama kali menikmati soto tersebut. Ia mengaku, varian makanan tradisional berupa soto kerap ditemui di Lamsel, namun Soto Bangkong yang disajikan saat employee gathering PT. ASDP Indonesia Ferry, membuat ia bisa menikmati soto tersebut.