Gubernur: Warga Jakarta Pengguna Transportasi Umum Hanya 23 Persen

Editor: Koko Triarko

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019) siang. -Foto: Lina Fitria

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan saat ini masyarakat di Ibu Kota masih kurang menggunakan transportasi umum. Menurutnya, hanya 23 persen masyakarat Jakarta menggunakan transportasi umum, lebih rendah dari dua puluh tahun lalu.

“Menurut data 1998, sebanyak 48 persen penduduk Jakarta menggunakan kendaraan umum. Tahun ini, 20 tahun kemudian, angkanya turun menjadi 23 persen. Jadi, dulu setengah penduduk (DKI) menggunakan kendaraan umum, sekarang tinggal seperempat,” kata Anies, di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019) siang.

Dia pun contoh dengan menggunakan moda raya terpadu (MRT) untuk berangkat kerja pagi tadi, MRT dan moda transportasi massal lainnya, sambung Anies, merupakan solusi kepadatan di Ibu Kota.

“Tadi pagi saya berangkat ke kantor dengan menggunakan MRT. Transportasi umum massal itu mau tidak mau harus menjadi jawaban atas kota sepadat Jakarta. Dan, itu artinya kita harus membangun sistem transportasi yang terintegrasi, di mana kendaraan umum massal menjangkau hampir semua wilayah Jakarta dengan jarak bagi pengguna paling tidak itu 500 meter,” kata Anies.

Orang nomor satu di Ibu Kota Jakarta itu, mengajak masyarakat Jakarta untuk ikut menjajal kereta maupun tramsportasi umum lainnya yang ada di Ibu Kota Jakarta. Apalagi, saat ini MRT Jakarta tengah melakukan uji coba gratis yang melibatkan masyarakat dari tanggal 12-24 Maret 2019.

“Siapa tahu kita akan satu gerbong,” ujar Anies.

Anies menegaskan, negara tidak boleh mendiamkan kondisi ini terjadi berlarut-larut. Pemerintah harus bisa menghadirkan fasilitas, agar warga DKI beralih menggunakan transportasi umum.

Lihat juga...