Ditjen KA Langsung Evaluasi Anjloknya KRL
JAKARTA – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, langsung memerintahkan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Dirjen KA) mengevaluasi anjloknya Kereta Commuter Jabodetabek KA 1722 (rute Jatinegara-Bogor).
Kereta tersebut anjlok pada Minggu (10/3/2019) pukul 10.15 WIB. “Pak Menteri sudah memerintahkan Dirjen Perkeretaapian segera melakukan evaluasi sambil menunggu hasil investigasi mengenai penyebab kecelakaan,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, Hengki Angkasawan, Minggu (10/3/2019).
Berdasarkan laporan yang diterima dari Balai Perkeretaapian Jakarta dan Banten, Kementerian Perhubungan dan PT KAI, kejadian anjloknya kereta commuter terjadi sekira pukul 10.08 WIB. Posisi anjlok di daerah antara Cilebut-Bogor tepatnya di km 51 + 500, JPL 28 Kebon Pedes Bogor. Kereta commuter 1722 tersebut dilaporkan anjlok dan tertimpa tiang Listrik Aliran Atas (LAA).
Masinis yang mengemudikan kereta bernama Yakub Agus S, dan PPA bernama Danang. Hingga berita ini dikeluarkan, masih dilakukan proses evakuasi penumpang. Sejauh ini, belum ada laporan mengenai adanya korban jiwa dalam peristiwa ini.
Akibat kejadian ini, jadwal perjalanan kereta commuter dilaporkan terganggu. “Kami mengimbau kepada masyarakat yang ingin menggunakan KRL, untuk sementara dapat menggunakan moda transportasi lainnya. Karena proses evakuasi diperkirakan membutuhkan waktu lama,” kata Hengki.
Sementara itu laporan terbaru menyebut, sudah ada 17 korban luka-luka akibat anjloknya KA 1722 relasi Jatinegara – Bogor tersebut. Korban telah dievakuasi oleh pihak Kereta Commuter Indonesia (KCI). Vice President Komunikasi Perusahaan KCI Eva Chairunisa dalam keterangan resmi menyebut, hingga pukul 12.10 WIB tercatat jumlah korban luka mencapai 17 orang.