Warga Jakarta Diimbau Waspadai DBD

Editor: Mahadeva

JAKARTA – Demam Berdarah Dengeu (DBD) sedang mewabah di kawasan Jakarta Selatan. Hal itu perlu pencegahan, baik oleh masyarakat maupun pemerintah. Pemprov DKI Jakarta, melalui Dinas Kesehatan terus melakukan upaya mengantisipasi potensi Kejadian Luar Biasa (KLB).

Hal itu untuk seluruh wilayah Ibu Kota, baik melalui tindakan promotif, preventif, kuratif dan juga rehabilitatif. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengimbau, kewaspadaan menjadi sebuah gerakan bersama, baik warga, pemerintah dan para pemangku kepentingan.

“Sampai hari ini jumlah (kasus DB) 876 di RS Pasar Minggu. Ini salah satu yang terbanyak, ada 49 pasien sedang dirawat. Kita ingin sama-sama, mari kita periksa lingkungan di sekitar. Pastikan tidak ada air menggenang, tidak ada jentik dan izinkan petugas jumantik untuk menjalankan tugasnya,” ucap Anies di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (3/2/2019).

Anies mendorong, petugas Juru Pemantau Jentik (Jumantik), yang tersebar di semua wilayah untuk lebih aktif. Merekalah garda terdepan penanggulangan DBD. “Kita mendorong jumantik terus ke lapangan, petugas dari kelurahan, RT turun ke lapangan, untuk mendorong warga memeriksa lingkungan,” ujarnya.

Warga diminta tidak mengampangkan tanda-tanda demam berdarah. Masyarakat diminta bahu-membahu menjaga kebersihan lingkungan masing-masing, dan tidak abai apabila menemukan tanda-tanda terjadinya DBD di lingkungan sekitarnya.

“Bagi semua yang merasakan tanda-tanda seperti demam berdarah, jangan dianggap enteng. Langsung datangi puskesmas. Periksakan diri dan jangan ditunda. Barusan kami datang ke IGD, ada contoh anak-anak yang mengalami DBD tapi tidak segera ditangani. Efeknya jadi berpotensi kepanjangan,” ujarnya.

Lihat juga...