Warga Bakauheni Manfaatkan Peluang Usaha di Musim Buah Duku

Editor: Koko Triarko

“Uang hasil penjualan sebagian untuk modal berjualan sayuran serta usaha lain, saat saya sudah berhenti berjualan buah Duku,” beber Sri Minatun.

Sang anak, Dimas (20), menyebut permintaan buah Duku masih cukup tinggi. Saat libur akhir pekan serta libur Imlek, pengendara yang akan menyeberang melalui pelabuhan Bakauheni kerap memborong buah Duku.

Selain membeli eceran 5 hingga 10 kilogram untuk dimakan saat berada di atas kapal, sebagian membeli dengan sistem karungan. Sistem penjualan karungan diberi diskon satu hingga dua kilogram, dengan harga hanya Rp180.000 hingga Rp190.000 untuk 20 kilogram buah Duku.

Berjualan musiman buah Duku, sebut Dimas, sudah tiga musim ini dilakoni. Peruntungan berjualan buah musiman tersebut diakuinya memanfaatkan tempat strategis. Lokasi di pertigaan depan Menara Siger, menjadi jalan pertemuan antara jalan lintas tengah Sumatra dan jalan lintas pantai timur Sumatra. Selain itu, jarak yang dekat dengan pelabuhan Bakauheni membuat lokasi berjualan mudah terlihat, karena berada di tepi jalan.

Meski omzet cukup menguntungkan, Dimas menyebut berjualan Duku hanya bisa dilakukan sekali dalam setahun, menyesuaikan musim.

Lihat juga...