Putri Cendana Disambut Meriah di Pesantren Al-Mubarak

Editor: Mahadeva

SERANG – Dua puteri Presiden Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut Soeharto dan Siti Hutami Endang Adiningsih atau Mamiek Soeharto, mengunjungi Pondok Pesantren Al-Mubarak, Cimuncang, Sumur Pecung, Serang, Banten, Kamis (14/2/2019).

Kunjungan tersebut, bagian dari rangkaian kegiatan putri sulung Jenderal Besar HM Soeharto tersebut, selama di Banten. Dalam kunjungan kali ini, rombongan Tutut Soeharto dan Mamiek Soeharto, disambut langsung pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mubarak, Kyai Mahmudi, tokoh agama dan tokoh adat setempat. Dalam kesempatan tersebut, Tutut Soeharto dikalungi bunga oleh istri Kyai Mahmudi.

Di tengah rintik hujan, musik marawis dan rampak bedug, mewarnai kehadiran kedua putri Cendana. Para santri dan para purnawirawan TNI/Polri, yang tergabung dalam Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR), turut menyambut kedatangan Tutut Soeharto dan Mamiek Soeharto.

Pemilik Pondok Pesantren Al-Mubarok, Kyai Mahmudi memberikan sambutan pada kunjungan Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut Soeharto ke Pondok Pesantren Al-Mubarok, Cimuncang, Sumur Pecung, Serang, Banten, Kamis (14/2/2019). Foto: istimewa / Foto Sri Sugiarti

Kyai Mahmudi mengaku bersyukur, Tutut Soeharto mau bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Al-Mubarak. Dia mengaku sudah cukup lama tidak bertemu dengan putri sulung Presiden Soeharto tersebut. “Alhamdulillah saya dan masyarakat Banten, hari ini bisa bertemu dengan Ibu Tutut,” kata Kyai Mahmudi.

Kyai Mahmudi di 1992 hingga 1997, aktif sebagai kader partai keluarga Cendana. Saat itu, setiap kali Tutut Soeharto berkunjung ke Banten, seperti Pandeglang, Serang dan Tanggerang, Dirinya selalu hadir.  “Saya ini dulu aktif sebagai kader Ibu Tutut. Tiap Ibu berkunjung ke Provinsi Banten, saya selalu hadir dan bersalaman dengan Ibu Tutut,” ujarnya.

Lihat juga...