Pedas Gurih Sambal Belut Khas Lampung Timur
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Kuliner dengan bahan dasar ikan, menjadi salah satu sajian favorit di wilayah Lampung Timur (Lamtim), yang kaya akan area persawahan dan rawa rawa. Salah satunya, sambal belut atau dikenal oleh warga setempat dengan sambal welut.
Novia Andriani (26), pemilik warung makan tradisional Ndul Azlin di pasar Desa Pulosari, Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur, menyebut kuliner berbahan belut dibuat karena melimpahnya bahan baku di wilayah tersebut.

Menurut Novia Andriani, belut merupakan salah satu jenis ikan tanpa sisik,memiliki rasa yang lezat dan nikmat saat diolah menjadi beragam menu. Sementara, warga mencari belut dengan cara memasang bubu perangkap, pancing atau menggunakan tangan kosong.
Nilai gizi yang baik terkandung dalam belut, membuat sejumlah warga mencari belut dan menjualnya di pasar tradisional. Dalam sehari, Novia mengaku dipasok belut dalam kondisi hidup kurang lebih 10 kilogram.
Belut dalam kondisi hidup, sebut Novia, ditampung dalam bak khusus yang akan diolah menjadi sambal belut. Sambal belut menjadi satu olahan favorit di warung makan yang mengambil nama anaknya tersebut.
Olahan belut yang dibuat masih sebatas sambal belut, sesuai selera masyarakat setempat. Sebab, jenis belut sawah sebagai bahan baku sulit dicari dan harga di pasaran kini mencapai Rp38.000 perk ilogram.
Varian sambal yang dibuat merupakan sambal belut kuah pedas yang memiliki cita rasa pedas gurih.
“Proses pengolahan masakan sambal belut kuah cukup sederhana, bahan-bahan yang diperlukan mudah diperoleh, karena warung makan yang saya kelola dekat pasar,” terang Novia Andriani, saat ditemui Cendana News, Sabtu (16/2/2019).