Masyarakat Banjarnegara Sejahtera Bersama Kopi
Editor: Mahadeva
BANJARNEGARA – Program pengembangan ekonomi lokal yang dicanangkan Bank Indonesia (BI) Purwokerto mulai dirasakan manfaatnya oleh warga Kabupaten Banjarnegara. Sebanyak 40 ribu pohon kopi, bisa meningkatkan pendapatan petani, mendongkrak sektor pariwisata, dan juga berfungsi sebagai upaya konservasi lahan kritis.
Kepala Departemen Regional II, Dwi Pranoto, dalam acara peluncuran program LED kopi di Desa Babadan, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara mengatakan, BI sudah mengembangkan budidaya kopi di berbagai wilayah.
Mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Sumatera, Sulawesi. ʺAda tiga kata kunci dalam pengembangan kopi, yaitu mendongkrak pendapatan petani, konservasi lahan kritis dan jika diintegrasikan dengan baik, maka akan mendongkrak juga sektor pariwisata. Terakhir saya berkunjung ke Malabar, mereka baru melakukan roadshow ke London dalam upaya memasarkan kopi, dan langsung terjadi transaksi. Sehingga kopi sudah menjadi bagian dari eksport,ʺ tutur Dwi Pranoto, Senin (11/2/2019).
Untuk wilayah Jawa Tengah, budi daya kopi yang dilakukan BI baru dilakukan di Kabupaten Banjarnegara. Saat ini, sudah ada 40 ribu lebih pohon kopi yang ditanam. BI akan mewujudkan komitmen, menuju program seribu pohon kopi. Namun, hal tersebut juga bergantung kepada banyak hal, antara lain, kesiapan para petani, pendampingan, serta kesiapan dari Pemkab Banjarnegara.
Kepala BI Purwokerto, Agus Chusaini menjelaskan, kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang sangat potensial untuk dikembangkan. Hal ini dibuktikan dengan produksi kopi Banjarnegara sebagai wilayah binaan BI Purwokerto, yang bisa berjalan cukup baik.