Kisah Letkol Soeharto yang Gemar Mandi Bersama Pasukan

Editor: Satmoko Budi Santoso

“Tugas saya saat itu ya membantu ibu memasak. Sayur-sayurannya ambil di kebun. Ada labu, pepaya, bayam, dan lain-lain. Lauknya ya hanya seadanya, seperti tempe atau kerupuk. Kalau masak itu pakai baskom,” kata Bardiyah, yang mengaku biasa dipanggil bulik oleh Pak Harto.

“Kadang sehabis melakukan penyerangan, Pak Harto kasih uang ke saya untuk beli lauk ayam, telur, dan lain-lain,” katanya.

Sikap rendah hati dan selalu dekat dengan rakyat juga ditunjukkan Pak Harto setelah perang kemerdekaan usai. Termasuk saat Pak Harto telah menjabat sebagai presiden. Beberapa kali Pak Harto dikatakan sempat datang ke Sangonan untuk menemui warga dusun yang dulu membantunya.

“Saat sudah jadi presiden, Pak Harto bersama Bu Tien juga ke sini. Ya ke rumah ayah saya yang dulu digunakan sembunyi itu. Sebagai bentuk terima kasih, Pak Harto juga membangun sejumlah masjid sebagai hadiah. Yakni Masjid Prawiro Setiko dan Masjid Soekiratin Muslimat,” ujar nenek 4 cicit itu.

Lihat juga...