Keramik Klampok, Bertahan dengan Orderan Perusahaan Teh
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
BANJARNEGARA — Kabupaten Banjarnegara terkenal dengan Keramik Klampok sejak puluhan tahun lalu. Masuk dari arah Kabupaten Banyumas, sepanjang kanan-kiri jalan, berderet showroom keramik yang memajang aneka ukuran. Mulai dengan tinggi 2 meter hingga yang kecil-kecil.
Sayangnya, masa kejayaan keramik Klampok, Banjarnegara ini sudah lewat. Mereka bertahan dengan orderan dari perusahaan-perusahaan teh di daerah pantura. Seperti Tegal, Slawi dan Pekalongan. Termasuk berbagai rumah makan, hotel serta cafe di Solo, Jakarta dan lainnya.
Pemilik showroom Keramik Usaha Karya, Supriyanti (48) mengatakan, produksi yang paling laku adalah perlengkapan minum teh dan kopi. Satu buah poci dan tiga cangkir tersebut dalam sebulan bisa diproduksi hingga 40.000 set.
ʺKalau tiga hingga empat bulan menjelang Lebaran, permintaan memang naik. Februari ini sudah mulai naik 50 persen. Sebenarnya jika dituruti semua permintaan, kenaikan bisa lebih, namun kemampuan produksi kami maksimal hanya 60.000 set,ʺ tuturnya, Selasa (26/2/2019).
Untuk pemesanan perlengkapan minum teh, satu perusahaan teh dalam sebulan pemesanan mencapai sekitar 10.000 set. Padahal ada dua perusahaan di wilayah pantura yang menjadi pelanggan.
Satu set poci dijual dengan harga Rp30 ribu untuk pemesanan skala besar dan Rp 40 ribu untuk pembelian eceran.
Menurut ibu dari Halman Satera Sapdarifa dan Yordania Tera Sapdarifa ini, pemesanan souvenir pernikahan ataupun cinderamata berupa poci juga mulai ramai kembali.
ʺTrend gaya hidup kembali ke alam itu, membuat kerajinan dari tanah liat ini mulai banyak dilirik. Untuk souvenir, dipilih poci yang bisa dipergunakan dan bermanfaat. Pot-pot bunga dari ukuran kecil hingga besar juga mulai ramai kembali di pasaran keramik,ʺ jelasnya.