Deteksi Dini Mampu Tingkatkan Persentase Harapan Hidup Penderita Kanker

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof. Dr. dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FACP. Foto: Ranny Supusepa

JAKARTA — Menjelang perayaan Hari Kanker Sedunia 2019 yang akan diselenggarakan pada 9-10 Februari di Makassar, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof. Dr. dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FACP, kembali mengulang dan menekankan pentingnya deteksi dini untuk meningkatkan peluang harapan hidup pada penderita.

“Meningkatnya kasus kanker secara drastis patut menjadi perhatian segenap masyarakat. Harus dimulai dari komitmen individu,” kata Prof. Aru saat ditemui di kantor YKI Jakarta, Jumat (8/2/2019).

YKI menurut Prof Aru terus melakukan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan dan melakukan kegiatan pendukung yang menekan pada pentingnya deteksi dini.

“Ingat, kanker hanya dapat disembuhkan jika ditemukan pada stadium dini,” tegas Prof Aru.

Dalam satu hingga dua dasawarsa belakangan ini, penyakit yang ada di Indonesia sudah mulai bergeser dari penyakit menular ke penyakit tidak menular.

“Ya seperti diabetes, hipertensi dan kanker. Dalam tahun baru lalu, ini tidak menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat. Ini disebabkan antara lain karena masih ada masalah lain yang lebih besar. Seperti masalah kematian ibu dan anak,” ujar Prof. Aru.

Kondisi ini menyebabkan penderita seringkali datang ke ahli kesehatan pada kondisi stadium lanjut. Yang akhirnya, mengakibatkan opsi pengobatan menjadi lebih sedikit. Dalam makna yang sama, tingkat harapan hidupnya juga menjadi lebih rendah jika dibandingkan stadium yang lebih kecil.

“70 persen dari pasien yang datang pada kami, sudah ada di stadium 3 atau 4. Karena mereka tidak mengenali gejalanya, serta mereka ini tidak teredukasi. Selain itu juga berlokasi jauh dari fasilitas kesehatan yang mampu melakukan deteksi dini,” kata Prof Aru lebih lanjut.

Walaupun saat ini pemerintah sudah memberikan porsi perhatian yang lebih besar, karena membutuhkan biaya besar dalam hal pengobatan dan perawatan lanjutan, tetap saja tingkat kematian masih cukup tinggi.

Lihat juga...