BKP Bakauheni Perketat Lalulintas Hewan Ternak
Editor: Koko Triarko
Drh. Herwintarti juga menyebut, berbagai langkah dilakukan oleh pihak terkait, di antaranya pengobatan massal. Kepada sejumlah peternak, melalui petugas penyuluh peternakan melakukan proses penyuntikan antibiotik dan vitamin sebagai upaya menanggulangi penyebaran penyakit jembrana.
Ia menyebut, musim hujan yang berpengaruh pada kelembaban di sejumlah lokasi peternakan atau lokasi penggembalaan.
Pengawasan di pintu keluar di antaranya pelabuhan Bakauheni, pelabuhan Panjang, pelabuhan Way Jepara, diperketat agar ternak yang dilalulintaskan benar-benar sehat.
Keberadaan Instalasi Kesehatan Hewan (IKH) milik BKP Kelas I Lampung dan sejumlah peternakan, berguna untuk meminimalisir penyebaran penyakit jembrana. Drh. Herwintarti bahkan menyebut jika penyakit tersebut tidak dicegah, bisa mengancam populasi sapi Bali (Bos javanicus).
Pengawasan komoditas pertanian, hewan sebagai media pembawa diharapkan agar komoditas tersebut benar-benar bebas penyakit. Pengawasan komoditas yang diperketat melalui pintu masuk dan keluar pelabuhan Bakauheni, melibatkan pihak terkait. Di antaranya kepolisian, dinas peternakan dan kesehatan untuk mengawasi komoditas yang keluar dan masuk pulau Sumatra.
Selain penyakit jembrana yang mengancam sapi,terutama sapi Bali, BKP Lampung juga memperketat media pembawa yang berpotensi membawa virus flu burung (Avian Influenza).
“Petugas selalu melakukan pengawasan ketat pengiriman unggas jenis ayam, burung yang dilalulintaskan, agar tehindar dari penyakit virus flu burung,” beber Drh. Herwintarti.
Bambang, salah satu peternak sapi di Desa Gandri, menyebut, meski penyakit jembrana menyerang sapi Bali, ia tetap menjaga kesehatan sapi jenis brahman cross miliknya.