Beasiswa Supersemar Membantu Perekonomian Keluarga
Editor: Mahadeva
JAKARTA – Endah Dianty Pratiwi, Alumni Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), adalah salah satu dari tiga penerima beasiswa Supersemar di kampusnya. Saat itu, UNJ hanya mendapatkan kuota tiga orang penerima beasiswa Supersemar.
Endang Dianty Pratiwi, menerima beasiswa supersemar pada 2010 dan 2011 atau dua tahun berturut-turut. Setiap tahun Dia mendapatkan beasiswa sebesar Rp10 juta. Endah, yang saat ini bekerja sebagai Scientist di PT. Prodia Stemcell Indonesia, mengatakan, beasiswa supersemar merupakan program dari Yayasan Supersemar. Yayasan yang didirikan oleh Presiden ke-dua Indonesia H.M. Soeharto.
Beasiswa tersebut diakuinya, sangat membantunya saat kuliah. Saat masih duduk dibangku kelas tiga SMA, Endah sudah ditinggal meninggaldunia bapak (meninggal di 2008). Hal itu membuatnya, hanya memiliki seorang ibu rumah tangga, yang harus berjuang menghidupi lima orang anak. Salah satu adik-nya, lulus SMK langsung bekerja selama dua tahun, kemudian bekerja sambil kuliah. Sementara adik bungsu, duduk di bangku SMP dibiayai oleh kerabat.
Ketika masuk kuliah, Dirinya sudah mendapatkan beasiswa dari yayasan yang ada di dekat rumah tinggalnya. Bantuan yang diterima, untuk biaya keperluan masuk kampus dan kebutuhan awal lainnya. Setelah masuk kuliah, mencari informasi seputar beasiswa di kampus. Beruntung, langsung mendapatkan beasiswa unggulan. Dengan beasiswa yang diterima, Endah dapat membayar uang kuliah, yang satu semester di kala itu sebesar Rp1,6 juta.
Dalam satu tahun, uang beasiswa yang diterima terpakai sekira Rp4 juta. Sisa-nya dapat membantu kehidupan keluarga, sehingga ibu tidak kesusahan memikirkan keseharian anak-anaknya. Namun, perjuangan untuk mendapatkan beasiswa tersebut termasuk susah. Untuk bisa mendapatkannya, harus mempertahankan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 3,9.