Warga Bulungan Minta Pemerintah Segera Atasi Krisis BBM

Ilustrasi - SPBU kehabisan stok BBM [CDN]

TANJUNG SELOR — Krisis BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi di Bulungan, Kaltara kian dikeluhkan warga dan berharap agar pemerintah segera serius mengatasinya.

“Salah satu penyebab sehingga terjadi masalah itu karena merajalela aksi penyimpangan oleh para pengetap,” kata Imam, salah satu sopir angkot di Tanjung Selor, Kamis (17/1/2019).

Ia mengaku aksi pengetap BBM itu sudah lama dan kronis sehingga ia setengah tahun tidak pernah masuk (membeli minyak) di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) karena dikuasai pengetap.

Ia menyebutkan minyak belum tiba ke SPBU tetapi mobil pengetap sudah antri.

Selain pengawasan lemah, diduga ada unsur permainan antara oknum SPBU dalam penyimpangan BBM bersubsidi.

Padahal setiap hari ia membutuhkan sekitar 15 liter premium.

Mengatasi krisis BBM bersubsidi itu akhirnya ia membeli di enceran dengan harga Rp10.000 per botol (kurang dari satu liter).

Selain sopir angkot, sejumlah warga Bulungan mengeluhkan kondisi tersebut karena ulah pengetap yang menguasai SPBU sangat menyusahkan warga.

“Masalah BBM telah menimbulkan kesan buruk terhadap kinerja pemerintah, masyarakat tahunya pemerintah tidak becus melakukan pengawasan,” kata Amir, salah seorang warga Tanjung Selor.

Ia menyatakan krisis BBM menyebabkan hambatan bagi perputaran roda perekonomian dan pembangunan secara langsung sehingga harusnya pemerintah segera mengatasi masalah itu.

Harapan warga selain masalah praktik pengetap dituntaskan, stok BBM ditambah karena SPBU sering tutup diduga kouta yang dikirim tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat. [Ant]

Lihat juga...