Tingkatkan Pendapatan Keluarga, Peran Perempuan Nelayan, Penting
Editor: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Minimnya pendapatan yang didapat nelayan di Kabupaten Sikka membuat peran perempuan nelayan selaku isteri atau ibu rumah tangga sangat penting dalam membantu peningkatan ekonomi keluarga.
“Kondisi keluarga nelayan yang demikian, peran perempuan nelayan dalam seluruh dinamika dan proses ekonomi, juga kehidupan, menjadi tempat yang amat sentral,” sebut Direktur Wahana Tani Mandiri (WTM) Carolus Winfridus Keupung, Senin (7/1/2019).
Dikatakan Wim, sapaannya, ada perempuan nelayan yang terlibat langsung dalam penangkapan ikan. Namun ada yang tidak terlibat langsung tetapi mengambil bagian dalam proses pra hingga pasca penangkapan ikan.

“Perempuan nelayan menjadi tulang punggung penentu roda perekonomian keluarga. Mereka mengatur dengan seksama bagaimana menabung, mengelola keuangan dan menyekolahkan anak,” terangnya.
Yang terpenting, perempuan nelayan harus mengupayakan berbagai cara agar saat paceklik, keluarga mereka tidak mengalami kekurangan makanan.
“Di Desa Nangahale, Becce Nandong dan Habiba adalah perempuan nelayan penangkap gurita. Mereka adalah 2 dari 5 perempuan single parent dari Nangahale yang menggeluti profesi sama,” paparnya.
Para perempuan nelayan tersebut, kata Wim, melakukan penyelaman langsung tanpa alat bantu pernapasan. Hanya menggunakan naluri dan pengetahuan yang disampaikan turun temurun oleh orang tua mereka. Untuk mengidentifikasi tempat menangkap gurita.
“Di Desa Sikka, menurut pengakuan Sirila Rosalia, perempuan nelayan menyiapkan bekal untuk suami pergi melaut, membelikan kebutuhan untuk melaut, membantu mendorong sampan ke laut. Juga menanyakan kepada tetangga atau keluarga yang hendak membeli ikan saat suami pulang melaut. Tak ketinggalan, mengolah hasil tangkapan untuk dikonsumsi keluarga,” terangnya.